
Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian ESDM menargetkan penurunan impor bahan bakar minyak setara dengan 77 ribu barel oil per day guna menurunkan emisi mencapai 1,12 juta ton sampai 2030.
“Ini setara dengan penggunaan 2 juta unit mobil dan 13 juta unit motor, atau penghematan devisa setara dengan US$ 1,8 miliar,” ujar Menteri ESDM, Arifin Tasrif dikutip, Kamis (31/12).
Hal ini memang sejalan dengan cita-cita Indonesia dalam mengembangkan energi baru terbarukan. Guna menyambut langkah tersebut, era industri kendaraan listrik disiapkan. Salah satunya menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil di bidangnya.
“Kami merespons perubahan dengan menyiapkan SDM di SMK, sejak 2018 sudah ada kompetensi untuk energi terbarukan sasaran bisa menghasilkan lulusan trampil,” ujar Koordinator Kemitraan dan Penyelarasan SMK, Suryadi.
Kepala BBPPMPV Bidang Mesin dan teknik industri, Supriyono mengatakan, dalam hal ini siswa-siswa akan diajarkan bagaimana mengembangkan transmisi kendaraan listrik. Siswa tersebut belajar bagaimana merangkai mesin otomotif yang sesuai.
“Ketika belajar otomotif, kemudian ditarik bagaimana mekanisme untuk membangun satu transformasi,” tuturnya.
Melalui sekolah vokasi ini, SDM disiapkan agar tidak gagap teknologi. Persiapan yang dilakukan juga melatih para guru di seluruh Indonesia dilatih untuk kebutuhan industri masa depan.
“Guru-guru sekarang harus diubah, sehingga pelatihan guru-guru bukan saja alat yang sifatnya konvensional, tapi juga berbasis komputer. Hampir semua program dikenalkan, membuat 1 pemrograman,” tuturnya.
GM Corcomm Astra Honda Motor, Ahmad Muhibbudin menjelaskan bagaimana menyiapkan kurikulum bagi SMK Vokasi. Hal ini tentunya dengan tujuan akhir yaitu memenuhi kebutuhan industri.
“Kami setup kurikulum yang bisa diajarkan di SMK jurusan teknik sepeda motor, kami ajarkan melalui guru, diajarkan ke muridnya, yang nantinya akan memenuhi kebutuhan industri,” katanya.
sumber: cnbcindonesia.com