Kurangi Emisi CO2, ADNOC & Total Garap Proyek Carbon Capture

Adnoc Abu Dhabi

Jakarta, CNBC Indonesia – Sejumlah negara kini berlomba-lomba mengurangi emisi karbon dioksida guna memerangi dampak perubahan iklim. Sejumlah proyek juga dikembangkan untuk mencapai misi ini antara lain proyek penangkapan (carbon capture), pemanfaatan (utilisation) maupun penyimpanan karbon (carbon storage).


Sejumlah perusahaan global pun kini tengah mengerjakan proyek tersebut, seperti yang dilakukan The Abu Dhabi National Oil Company (ADNOC),
perusahaan minyak nasional Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), maupun Total, perusahaan migas asal Prancis.

ADNOC dan Total kemarin, Kamis (12/11/2020) baru saja menandatangani perjanjian kerangka kerja strategis (strategic framework agreement) untuk mengeksplorasi peluang kemitraan penelitian, pengembangan dan perluasan kemitraan di bidang pengurangan emisi CO2 dan penangkapan, pemanfaatan dan penyimpanan karbon, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (13/11/2020).

ADNOC berencana untuk meningkatkan kapasitas penangkapan dan pemanfaatan karbon enam kali lipat menjadi 5 juta ton CO2 per tahun pada 2030.

Sebelumnya, dua perusahaan Jepang juga berencana melaksanakan proyek percontohan untuk menyimpan karbon dioksida (carbon storage) mulai 2021 di Indonesia. Kedua perusahaan Jepang tersebut yaitu Electric Power Development Co atau dikenal sebagai J-Power dan perusahaan konsultan Jepang, Japan NUS Co.

Kedua perusahaan ini akan memulai proyek carbon storage di Lapangan Gas Gundih, Provinsi Jawa Tengah, melalui kerja sama dengan pemerintah Indonesia dan perusahaan minyak milik negara PT Pertamina (Persero).

Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri (METI) Jepang pada Mei lalu telah memilih proposal bisnis kedua perusahaan itu sebagai proyek penelitian infrastruktur yang bertujuan untuk diterapkan pada apa yang disebut sebagai ‘Joint Crediting Mechanism’ atau ‘Mekanisme Pemberian Kredit Bersama’, yang menganggap kontribusi Jepang terhadap pengurangan emisi gas rumah kaca di negara lain sebagai pengurangan emisi negaranya sendiri.

“Ini akan menjadi proyek percontohan pertama yang diasumsikan mengikuti program perdagangan emisi karbon dioksida yang dicanangkan pemerintah,” tutur Kementerian Perdagangan Jepang seperti ditulis Japan Times.

Pipa gas dengan panjang sekitar 4 kilo meter (km) akan dipasang di antara lapangan gas dan lokasi penyimpanan karbon dioksida, di mana operator proyek akan menggali lubang hingga kedalaman sekitar 3,6 km untuk mencapai akuifer bawah tanah.

Total biaya untuk proyek carbon storage ini diperkirakan mencapai miliaran yen.

sumber: cnbcindonesia.com

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s