Jakarta, CNN Indonesia — Pendiri produsen mobil listrik Tesla, Elon Musk, sempat memuji Indonesia sebagai negara penghasil nikel, bahan baku pembuatan baterai kendaraan listrik.
Hal itu diungkap melalui Twitter pada Juli lalu saat menjawab pertanyaan netizen soal unsur kimia logam tersebut.
Netizen bertanya mengenai nikel dari Australia, ini merupakan perbincangan lanjutan dari pembahasan soal Lithium, bahan baku lainnya untuk membuat baterai.
Musk menjawab nikel adalah tantangan terbesar untuk produksi massal baterai dengan kemampuan jarak tempuh jauh secara volume besar. Dia bilang Australia dan Kanada telah melakukan hal cukup bagus soal nikel, sementara untuk Indonesia dikatakan ‘great!’
Berdasarkan data dari Geological Survey AS yang diolah investingnews.com, Indonesia adalah produsen terbesar Nikel pada 2019 yakni 345 ribu metric ton. Sedangkan cadangan Nikel di Indonesia dikatakan 21 juta metric ton.
Saat ini pemerintah Indonesia sudah memberlakukan pelarangan ekspor bijih (ore) nikel dari dalam negeri mulai 1 Januari 2020. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan pernah mengatakan ingin menjadikan Indonesia pemain utama kendaraan listrik yang menguasai bahan baku sampai produksi baterai serta lokasi basis produksi kendaraan listrik.
Pada awal Oktober lalu Luhut sempat bilang telah dikontak pihak Tesla terkait investasi, meski sejauh ini belum ada pernyataan resmi tentang komitmen.
Ketertarikan Tesla pada Indonesia juga dikonfirmasi Kementerian Perindustrian. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pernah menyebut Tesla dan pemerintah tengah melakukan diskusi lebih lanjut dan muncul wacana pembangunan pabrik di Batang, Jawa Tengah.
“On going arahnya ke sana (Batang, Jawa Tengah),” kata Agus, Oktober lalu.
Hal yang sama juga diungkap anak buah Luhut, Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Ayodhia GL Kalake.
Ayodhia menyebut Tesla punya rencana berinvestasi di Indonesia dan telah mengontak Luhut soal hal itu. Walau begitu kedua kementerian sejauh ini tak menjelaskan rinci apakah pabrik itu dibangun untuk perakitan kendaraan atau lainnya.
Sementara itu Importir umum (IU) Prestige Image Motocars yang selama ini menjual mobil-mobil Tesla di Indonesia meyakini pabrik yang akan didirikan Musk untuk kebutuhan pembuatan baterai dan power plant energy.
“Yang mereka bikin itu untuk power plant energy dan baterai, setahu saya itu. Kalau power plant itu seperti solar panel atau pembangkit listrik,” kata Presiden Direktur Prestige Image Rudy Salim.
sumber: cnnindonesia.com
INDONESIA GREEN ENERGY 