Sinting! Mau Makan Daging Aja Bakal Kena Pajak Di Negara Ini?!

Brazilian beef uses 200 times more land and causes 80 times more emissions than European tofu.

Yang namanya orang Indonesia, pasti suka makan daging seperti daging sapi dan kambing. Biasanya daging ini dipakai untuk dibuat menjadi sate, sop, soto, dan lainnya.

Mantep dah kalo yang namanya daging jadi makanan sehari-hari buat orang Indonesia. Makanya rata-rata rumah makan menyediakan menu daging.

Selain enak, harganya pun juga banyak yang terjangkau sehingga banyak dikonsumsi oleh orang Indonesia.

Nah, bersyukurlah kita sebagai orang Indonesia karena di luar negeri makan daging akan dikenakan pajak!

Wait? What the? Beneran nih?!

Ya, ini beneran! Lebih tepatnya di Inggris.

Saat ini, sebuah koalisi yaitu UK Health Alliance on Climate Change (UKHACC) yang terdiri dari para tenaga kesehatan Inggris sedang menyuarakan adanya pajak yang dikenakan untuk daging pada tahun 2025, kecuali jika industri daging tersebut mengambil tindakan untuk mengatasi dampak dari produksi mereka.

Selain pajak untuk daging, koalisi ini juga menyuarakan penghapusan penawaran makanan beli satu gratis satu.

Hal ini sendiri dilakukan oleh para tenaga kesehatan dalam rangka untuk menjaga kelestarian lingkungan dan mengurangi perubahan iklim.

Seperti yang diketahui, produksi daging sendiri menghasilkan emisi dalam jumlah yang sangat banyak.

Salah satu contohnya adalah daging sapi Brazil yang menggunakan lahan 200 kali lebih luas dan menghasilkan emisi 80 kali lebih besar dari produksi tahu di Eropa.

Produksi makanan sendiri juga dianggap sebagai penghasil setengah dari jumlah emisi karbon yang ada di atmosfer bumi.

Tidak hanya tentang emisi, konsumsi daging juga dikatakan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan bagi manusia.

Sayangnya masih banyak orang yang tidak menyadari hal ini. Buktinya hanya satu dari tiga penduduk Inggris yang mengonsumsi sayuran dan buah-buahan sesuai dengan pola makan yang dianjurkan.

Tentunya ini adalah kebiasaan yang cukup sulit diubah karena tentu daging sangatlah nikmat bagi sebagian besar orang, khususnya di negara maju seperti Inggris dan negara-negara Eropa lainnya.

Tapi yang pasti, pola makan manusia harus diubah agar dapat menghadapi perubahan iklim.

Sampai saat ini, UKHACC menemukan bahwa dua per tiga orang setuju kalau diet ramah lingkungan dapat memperbaiki lingkungan dan bahkan sekitar 40% sudah mengganti pola makan mereka dengan alasan lingkungan.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s