
Jakarta, CNBC Indonesia – Pabrikan mobil listrik Tesla, Inc. sering membuat kehebohan. Selain kabar akan membangun pabrik baterai di Batang Jawa Tengah, Indonesia, Tesla juga lagi serius masuk ke bisnis hulu yaitu tambang lithium yang bikin para perusahaan tambang lithium AS deg-degan.
Saat bersamaan, kinerja Tesla lagi sedang bersinar-sinarnya. Saat pabrikan mobil dunia sedang berdarah-darah, Tesla malah menunjukkan kinerja sebaliknya, rekor penjualan mobil mereka justru pecah di tengah pandemi.
Berdasarkan CNBC International, Tesla sudah mengirimkan 139.300 mobil listrik selama kuartal III-2020, dan menjadi rekor baru untuk Tesla. Bandingkan dengan kuartal II-2020, Tesla hanya mampu mengirim 90.650 unit mobil listrik. Bahkan jauh meninggalkan capaian kuartal I-2020 yang hanya terkirim 88.400 unit.
CEO Tesla Elon Musk bahkan sangat yakin pengiriman kendaraan listrik pada 2020 melonjak 30-40%, atau diproyeksikan menembus 447.750 unit sampai 514.500 unit. Sedangkan CFO Tesla Zachary Kirkhorn mengakui bahwa hasil kuartal ketiga Tesla dibantu oleh penjualan kredit regulasi yang lebih baik dari perkiraan.
“Bisnis kredit regulasi lebih kuat dari ekspektasi kami dan kami mendapati dua kali lipat tahun ini dibandingkan tahun lalu,” kata Zachary.
Tesla, Inc. yang tercatat di Bursa Nasdaq, AS, mencatatkan laba bersih pada kuartal III-2020 sebesar US$ 331 juta atau setara dengan Rp 4,87 triliun (kurs Rp 14.700/US$) dengan pendapatan sebesar US$ 8,77 miliar atau Rp 129 triliun.
Pendapatan segmen otomotif sebesar US$ 7,6 miliar, atau memberi porsi dominan mencapai 91% dari total pendapatan di kuartal tersebut.
Adapun margin kotor otomotif, tidak termasuk fee dari bisnis kredit regulasi naik dari 18,7% menjadi 23,7% secara berurutan.
Tesla meraup pendapatan US$ 397 juta dalam bentuk kredit regulasi (fee kendaraan ramah lingkungan) selama kuartal tersebut hampir dua kali lipat jumlah yang dihasilkan dari bisnis kredit “hijau” ini dari tahun ke tahun.
sumber: cnbcindonesia.com