
Jakarta: Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar menegaskan pemerintah sangat bersungguh-sungguh dalam mengatasi kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di sejumlah wilayah. Siti mengeklaim jumlah titik api atau hotspots pada tahun ini telah menurun jauh bila dibandingkan pada 2019.
“Keberhasilan Indonesia dalam menanggulangi kebakaran hutan dan lahan dibuktikan dengan terus menurunnya jumlah titik api di Tanah Air bahkan hingga akhir September 2020 jumlah titik api di Indonesia telah turun sebesar 91,84% dari periode yang sama tahun lalu,”
Menurut dia, menurunnya jumlah titik api itu buah kerja keras Indonesia dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan.
Presiden Joko Widodo telah memberikan arahan terkait solusi permanen untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan, khususnya melalui pencegahan kebakaran dengan memantau titik api dan menggunakan sistem peringatan dini (early warning system), melakukan patroli, meningkatkan kesadaran masyarakat sekitar dan menerapkan teknologi modifikasi cuaca,” ujar dia.
Indonesia juga fokus pada berbagai kebijakan terkait dengan langkah-langkah perlindungan ekosistem gambut. Presiden, lanjut dia, telah menandatangani instruksi presiden untuk moratorium permanen pembangunan hutan primer dan lahan gambut.
“Artinya, tidak ada izin baru yang akan dikeluarkan untuk wilayah yang masuk dalam peta moratorium seluas lebih dari 66 juta hektare,” ujar dia.
Siti menjelaskan peta moratorium permanen tidak hanya memasukkan konservasi dan hutan lindung, tetapi juga hutan produksi yang signifikan dan areal untuk penggunaan pembangunan.
sumber: medcom.id