
Jakarta, CNN Indonesia — Aktivis lingkungan asal Swedia, Greta Thunberg, mendesak pemimpin negara Uni Eropa berupaya semaksimal mungkin untuk mencapai target pengurangan emisi karbon.
“Tentu saja tidak ada satupun hal yang telah diusulkan atau didorong sejalan dengan ilmu pengetahuan, namun kami masih menuntut mereka untuk melakukan upaya semaksimal mungkin… untuk menjalankan komitmen yang telah mereka janjikan,” kata Greta merujuk pada Paris Agreement 2015, dikutip dari AFP, Kamis (15/10).
Dalam Paris Agreement 2015, Uni Eropa berkomitmen untuk memangkas emisi karbon 2030 sebesar 55 persen dibandingkan 1990.
Pekan ini, 11 negara anggota termasuk Prancis, Spanyol, dan Belanda menegaskan komitmennya untuk mencapai target minimal 55 persen. Namun, masih ada negara yang ragu seperti Polandia dan Jerman.
“Ada narasi bahwa beberapa negara unggul, dan bebarapa negara menjadi orang jahat. Tapi hal yang perlu kita sorot adalah bahkan negara yang terlihat sebagai pemimpin, upayanya masih jauh dari apa yang seharusnya dilakukan,” ujar Thunberg.
Sejumlah yayasan pemerhati iklim memperingatkan bahwa pengurangan emisi gas rumah kaca sebesar 55 hingga 60 persen masih kurang untuk menjaga pemanasan global di bawah 2 derajat celcius, batas yang disepakati kesepakatan Paris.
Menurut Thunberg, peran negara maju untuk memegang komitmen itu sangat penting. Sebab, apabila negara seperti Prancis saja tidak bisa melakukannya, akan sulit untuk mengharapkan negara seperti China dan India untuk memegang komitmennya.
sumber: cnnindonesia.com