Pangkas Pajak, Harga Mobil Listrik di Negera Ini Hanya Rp 300 Jutaan?

Pangkas Pajak, Harga Mobil Listrik di Negera Ini Hanya Rp 300 Jutaan?

Suara.com – Pemerintah Thailand terus mendorong laju penjualan kendaraan listrik, dengan cara memangkas pajak terhadap kendaraan ramah lingkungan tersebut.

Salah satunya, pemerintah negeri Gajah Putih itu berencana mengurangi bea masuk suku cadang otomotif yang digunakan untuk merakit kendaraan listrik di Thailand.

Bahkan, saat ini pemerintah Thailand telah menginstruksikan Kementerian terkait untuk melakukan studi kelayakan terkait opsi pengurangan pajak. Hasil yang didapat, kemudian akan diteruskan ke Komite Kebijakan Kendaraan Listrik Nasional untuk dipertimbangkan lebih lanjut pada akhir Oktober.

Dengan kebijakan perpajakan yang tepat, Menteri Perindustrian Thailand, Suriya Jungrungreangkit memperkirakan, permintaan kendaraan listrik akan jauh meningkat. Pasalnya, harga kendaraan listrik saat ini dianggap masih terlalu tinggi.

“Peningkatan adopsi kendaraan listrik juga akan membantu negara dalam upaya untuk mengurangi polusi yang dikeluarkan oleh mobil bertenaga bensin. Di mana masalah polusi, telah melanda ibu kota negara dalam jangka waktu lama,” ujar Suriya Jungrungreangkit, dikutip dari Bangkok Post, Sabtu (10/10/2020).

Saat ini, kendaraan listrik yang dirakit secara penuh (CBU) di dalam negeri, masih dikenakan bea masuk sebesar 80 persen. Suriya juga mencatat faktor lain yang menjadi bahan pertimbangan.

Seperti meningkatkan jumlah model kendaraan listrik di Thailand dan membuat harganya jauh lebih terjangkau. Dengan demikian, masyarakat bisa membeli kendaraan listrik dengan harga 700.000 -800.000 baht atau setara Rp 331 hingga 378 jutaan.

“Nanti, kita tahu berapa pajak yang harus dipotong agar harga kendaraan listrik setara dengan mobil bermesin pembakaran,” kata Suriya.

Selain rencana pemangkasan pajak, pemerintah Thailand juga akan berusaha membuka beberapa peluang lain, yang nantinya diharapkan kendaraan listrik bisa menyumbang 750.000 unit atau 30 persen dari total produksi mobil 2,5 juta unit pada 2030.

“Ini akan memberikan insentif kepada perusahaan yang berinvestasi di baterai atau fasilitas manufaktur kendaraan listrik di Thailand,” tutup Suriya.

sumber: suara.com

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s