Terungkap! Ini Alasan Kenapa China Sukses Jual Mobil Listrik

Mobil Listrik Wuling, Harga di Bawah Rp 100 Juta. Foto: Inside EV

Jakarta, CNBC Indonesia – Belum lama ini Bank Indonesia (BI) menurunkan batas minimum uang muka (down payment/DP) dari kisaran 5%-10% menjadi 0% untuk pembelian kendaraan mobil dan motor listrik.


Sekretaris Jenderal Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara mengatakan kebijakan menurunkan DP menjadi 0% membuat masyarakat makin memiliki banyak pilihan untuk kendaraannya.

Sementara dari sisi dunia industri, menurut Kukuh, kebijakan ini disinyalir untuk membangkitkan minat produsen dalam memproduksi mobil listrik. Dampak domino dari geliat pengembangan mobil listrik ini juga diharapkan dapat terwujud.

Sayang, pemerintah belum memberikan kepastian sepenuhnya dari sisi regulasi.

Pasalnya, pemerintah masih belum menuntaskan aturan turunan dari Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan.

Berbeda dengan Indonesia yang baru memulai menarik minat masyarakat terhadap mobil atau motor listrik, China sudah melenggang jauh mengenai hal ini.

Kukuh menjelaskan pasar domestik mobil China kini sekitar 29 juta unit per tahun, dengan mobil listrik yang mencapai 900.000 hingga 1 juta unit per tahun.

China bisa mendapatkan angka hingga 1 juta unit mobil listrik per tahun berkat bantuan subsidi pemerintah.

“Pemerintah subsidi pembelian mobil listrik. Misalnya harga mobil listrik US$ 50.000 per unit, itu disubsidi oleh pemerintah separuhnya atau US$ 25.000, subsidi dibagi dua dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah,” kata Kukuh saat dihubungi CNBC Indonesia pada Minggu (4/10/2020).

Selain itu, infrastruktur di China sudah memadai dan siap untuk penggunaan mobil listrik.

Di China ada 20 jalan tol, di mana setiap 50 km ada lokasi pengisian daya atau charging station untuk mobil listrik.

Namun, saat subsidi mobil listrik di China dicabut pemerintah, penjualannya langsung menurun.

Kuku menganggap hal itu wajar, sebab dari awal pasar domestik mobil listrik di China hanya 1 juta dari pasar 29 juta mobil konvensional yang ada.

Kukuh menjelaskan, negara-negara yang menggunakan mobil listrik memang biasanya memiliki GDP atau PDB yang besar dengan jumlah penduduk yang sedikit, serta tak memiliki industri otomotif, seperti Norwegia.

Sebelumnya BI menyempurnakan ketentuan uang muka atau DP bagi pemberian kredit kendaraan bermotor berwawasan lingkungan menjadi 0%.

Ketentuan ini diberlakukan lewat Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 22/13/PBI/2020 tentang Perubahan Kedua atas PBI No. 20/8/2018 tentang Rasio LTV untuk Kredit Properti, Rasio FTV untuk Pembiayaan Properti, dan Uang Muka untuk Kredit atau Pembiayaan Kendaraan Bermotor (PBI LTV/FTV dan Uang Muka), berlaku efektif sejak 1 Oktober 2020.

sumber: cnbcindonesia.com

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s