
TEMPO.CO, Beijing – Produsen kendaraan listrik Amerika Serikat, Tesla, akan segera memasarkan kendaraan listrik dengan baterai baru tanpa kobalt di Cina. “Tesla Model 3 merupakan produk pertama yang akan menggunakan baterai lithium iron phosphate (LFP) bebas kobalt,” kata sumber yang mengetahui masalah tersebut seperti dilaporkan Reuters, 30 September 2020.
Sebelumnya, mobil listrik Tesla Model 3 yang dibuat di pabrik Shanghai menggunakan baterai nikel-mangan-kobalt (NMC). Harga awal kendaraan tersebut adalah 271.550 yuan atau setara Rp 594,2 juta (kurs saat ini 1 yuan = Rp 2.188), termasuk subsidi pemerintah.
Sumber Reuters menyebutkan bahwa Tesla akan mengumumkan perubahan produk paling cepat Kamis, 1 Oktober 2020, kata dua sumber itu. Mereka menolak disebutkan namanya karena masalah tersebut bersifat rahasia.
Tesla belum bisa dihubungi untuk dimintai komentar.
Baterai LFP lebih murah karena tidak mengandung kobalt, salah satu logam paling mahal yang digunakan dalam baterai kendaraan listrik. Tesla akan menggunakan baterai LFP di semua kendaraan Model 3 buatan Cina dengan jarak mengemudi standar, menurut sumber tersebut. Penggunaan baterai tanpa kobalt diharapkan mampu menekan harga jual mobil listrik Tesla.
Di Cina, pasar mobil terbesar di dunia, Tesla menjual lebih dari 11.000 kendaraan pada Agustus 2020, kebanyakan Model 3. Perusahaan juga sedang membangun kapasitas produksi mobil baru untuk kendaraan sport Tesla Model Y di Shanghai. Tesla berharap model ini bisa dikirim ke konsumen mulai tahun depan.
Reuters sebelumnya telah melaporkan bahwa Tesla akan menggunakan baterai LFP buatan Cina CATL, yang menolak berkomentar saat itu.
sumber: tempo.co