JawaPos.com – Potensi energi terbarukan masih sangat besar. Sayang, pemanfaatannya masih rendah. Untuk meningkatkan bauran energi, PT PJB berkomitmen menggunakan biomassa untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).
Pemerintah menargetkan bauran energi baru terbarukan mencapai 23 persen pada 2025. Karena itu, PJB bersinergi mewujudkan pencapaian target tersebut. Kepala Bidang Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan PJB Ardi Nugroho menyatakan bahwa kini pihaknya tengah melakukan uji coba pada 11 PLTU. Di antaranya, PLTU Paiton, Ketapang, Indramayu, Rembang, dan Pacitan.
“Pada 10 Juni lalu, PJB sudah melakukan co-firing biomass pada unit pembangkit Paiton,” jelas Ardi Kamis (24/9).
Sejak 10 Juni 2020 sampai 23 September lalu, total penggunaan serbuk kayu mencapai lebih dari 3.800 ton. Sementara itu, volume total green energy yang dihasilkan berkisar 4.000 mWh.
Serbuk kayu yang digunakan PLTU Paiton 1-2 adalah limbah industri kayu. Karena sifatnya yang carbon neutral, pemanfaatan serbuk kayu sebagai energi tidak menambah jumlah karbon di udara.
“Tapi, memang kendala utama adalah ketersediaan raw material,” lanjut Ardi.
Terpisah, Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Harris menegaskan bahwa Indonesia telah menetapkan bauran EBT sebesar 23 persen pada 2025. Selanjutnya, target itu menjadi 31 persen pada 2050.
Untuk itu, PJB melakukan percepatan. Dari sisi pembangkit, misalnya. Yakni, merancang aturan perpres terkait dengan harga listrik EBT. Kemudian, ada banyak insentif yang diberikan dengan mekanisme harga menarik.
sumber: jawapos.com
INDONESIA GREEN ENERGY 