JURNALSOREANG-Dengan kondisi lingkungan alam yang makin mengkhawatirkan sehingga orientasi pendidikan harus diubah. Harus ada intervensi dalam dunia pendidikan untuk peningkatan kesadaran bagi pelajar terkait pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.
“Yang saya amati, salah satu kendala Indonesia dalam hal menjaga lingkungan hidup ini memang tingkat kesadaran yang masih minim,” kata anggota DPR, drh. Slamet, dalam pernyataannya, Minggu 27 September 2020.
Selain pembelajaran akademik formal, sambung Slamet, sudah saatnya kurikulum pendidikan sekolah pun diberikan penekanan tentang pentingnya menjaga lingkungan hidup sejak dini.
“Karena Indonesia ini potensinya ada di sumber daya alam, maka selain meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui bidang akademik, perlu juga peningkatan karakter manusia yang ramah lingkungan,” jelasnya.
Pendidikan lingkungan hidup (PLH) yang diberikan sebagian sekolah seperti di Kota Bandung, kata Slamet, jangan sebatas teori. “Jangan sampai cuma sebatas hapalan lalu keluar soalnya di ujian. Namun PLH harus lah kepada pembentukan karakter anak-anak didik. Misalnya, menangani sampah sehingga tak sebatas hapalan,” ucapnya.
Untuk pembentukan karakter ini, kata Slamet, harus dengan pembiasaan kepada guru, karyawan maupun para siswa. “Guru dan karyawan sekolah harus memberikan teladan dengan membiasakan diri membuang sampah dan mengolahnya maupun menjaga lingkungan sekolah,” ucapnya.
Dengan pembiasaan dan contoh ini sehingga seseorang akan merasa malu apabila membuang sampah sembarangan. “Apalagi sampai merusak alam sekitar pasti akan malu bahkan takkan melakukannya karena sudah dididik dan dilatih dari sekolah,” katanya.
Selain itu, Slamet menegaskan kendala lain yang dialami Indonesia terkait pelestarian lingkungan adalah karena lemahnya penegakkan hukum.
“Banyak pelanggaran dari sisi korporasi tidak mendapatkan tindakan yang tegas,” ujarnya.***
sumber: pikiranrakyat.com
INDONESIA GREEN ENERGY 