
Jakarta – Hebei jadi provinsi pertama yang menerapkan kebijakan baru untuk kurangi limbah makanan di China. Kebijakan ini perketat peraturan di restoran dan tempat makan.
Pemerintah China tengah berperan aktif dalam meluncurkan kampanye hingga kebijakan terbaru mengenai limbah makanan. Mulai dari menghapus akun streaming dengan konten mukbang yang berpotensi membuang-buang makanan, sampai menerapkan kebijakan baru yang menyorot industri makanan.
Dilansir dari Global Times (25/09), Provinsi Hebei di China Utara menjadi wilayah pertama di China yang menerapkan kebijakan tentang limbah makanan ini. Kebijakan ini akan diterapkan pada bulan November mendatang.
“Sebagai kebijakan lokal pertama yang melarang limbah makanan di China, ini menegaskan tekad pemerintah China untuk mengurangi limbah atau sampah makanan. Kebijakan ini jauh lebih efektif dibandingkan peraturan biasa. Karena kebijakan yang lebih ketat mewajibkan semua orang untuk menghemat makanan,” jelas Zheng Fetian, profesor dari Renmin University of China’s School of Agricultural Economics and Rural Development.
Dalam kebijakan baru ini, setiap restoran atau tempat makan yang lalai untuk mengurangi limbah makanan. Sekaligus lalai dalam membujuk pembeli untuk memesan makanan tanpa berlebihan akan mendapatkan hukuman.
Setiap restoran wajib hukumnya untuk mengurangi limbah makanan. Terutama dalam menyarankan menu dan porsi makanan kepada pembeli, sehingga pembeli tidak memesan makanan terlalu banyak dan berakhir dibuang.
Sebaliknya, pihak restoran diminta untuk mendorong dan memuji pembeli yang memesan makanan dalam porsi wajar. Pihak restoran bisa memberi pembeli poin, potongan harga hingga bonus parkir gratis jika pembeli memesan makanan dalam porsi wajar.
Sementara untuk penyedia jasa katering di pernikahan dan pemakaman wajib mengurangi limbah makanan sebisa mungking. Salah satunya dengan menghitung porsi makanan secara matang.
Staf khusus juga akan diturunkan untuk menyelidiki limbah makanan di kantin sekolah dan rumah sakit. Jika terbukti melanggar kebijakan limbah makanan maka pemerintah akan memberikan sanksi.
Sementara untuk radio, TV, hingga video online dilarang keras untuk membuat konten yang mendorong dan menyebarkan perilaku membuang-buang makanan. Termasuk di antaranya konten mukbang, memuntahkan makanan hingga makan secara berlebihan.
Banyak orang yang berharap bahwa kebijakan ini tak hanya diterapkan di Hebei saja, tapi semua wilayah di China bisa mengikutinya.
Selain mengeluarkan kebijakan terbaru, bulan lalu pemerintah China menutup belasan ribu akun video mukbang di internet.
Hal ini dilakukan dalam rangka kampanye ‘Clean Your Plate’ yang dikeluarkan pemerintah China, khusus untuk mengurangi produksi limbah makanan di sana.
sumber: detik.com