Jakarta, CNN Indonesia — Tahap negosiasi antara produsen sepeda motor listrik Korea Selatan, MBI, dengan asosiasi ojek online (ojol), Garda Indonesia, masih terganjal pandemi Covid-19. Sejauh ini kelanjutan rencana itu belum berkembang menjadi sesuatu seperti kesepakatan.
“Ya sampai sekarang masih repot karena komunikasi terganjal jadinya,” kata Ketua Presidium Nasional Garda Indonesia Igun Wicaksono saat dihubungi pekan kemarin.
Igun bilang pandemi membuat kedua belah pihak sulit bertemu secara tatap muka. Komunikasi hanya dilakukan menggunakan jalur online, namun itu dikatakan belum cukup membuat kesepakatan bisnis.
Meski demikian Igun belum bisa memastikan ganjalan ini bakal menunda peluncuran dan pemasaran motor tersebut di Indonesia.
MBI sebelumnya mengatakan bakal meluncurkan motor listrik MBI pada awal tahun depan. Igun juga bilang pihaknya ingin menjadi Agen Pemegang Merek untuk merek itu di dalam negeri.
Walau belum dijual di Indonesia, platform media sosial Instagram, saat ini sudah ada akun yang mengatasnamakan MBI, yakni MBI Indonesia. Pada akun juga tertulis ‘official account MBI Indonesia’.
Akun tersebut memperlihatkan sejumlah model motor listrik MBI dan tahap pengujian motor listrik saat direndam di dalam kolam air. Salah satu motor terlihat mirip Yamaha Nmax, sedangkan lainnya seperti Vespa Primavera.
“Ya mau bagaimana kan dari sana tidak bisa kesini, begitu juga dari Indonesia,” kata Igun.
Sementara itu Departemen Global Marketing MBI Korea Victor Lee mengatakan pihaknya mempunyai tiga model yang akan ditawarkan di Indonesia. Tiga model MBI yang rencananya akan dijual, yakni MBI X, MBI V, dan MBI S yang dijual Rp49 juta – Rp51 juta,
Menurut Lee motor listrik MBI yang akan dijual di Indonesia akan menyasar pengguna skutik konvensional seperti Yamaha Nmax, Honda Forza, dan Honda PCX Electric di Indonesia.
“Produk motor listrk MBI itu speksifikasinya hampir sama dengan motor 125 cc – 250 cc. Maka target kami bukan Honda Beat, target kami dari model PCX sampai Forza,” kata Lee saat dihubungi, Selasa (25/8).
sumber: cnnindonesia.com
INDONESIA GREEN ENERGY 