
Jakarta – Pembatasan penggunaan kantong plastik sempat membuat banyak orang bingung. Tapi kini ada alternatif kantong plastik yang terbuat dari bahan alami. Kantong plastik dari singkong dan kentang ini mudah larut air dan aman untuk lingkungan.
Kantong plastik sekali pakai menjadi musuh besar alam. Kantong plastik ini membutuhkan waktu puluhan tahun untuk terurai alami oleh alam. Kini banyak negara sudah membatasi penggunaan kantong plastik sekali pakai, termasuk Indonesia.
Sebagai alternatifnya, masyarakat bisa mengandalkan tas belanja yang bisa digunakan berulang kali. Atau memilih kantong plastik sekali pakai yang terbuat dari bahan alami.
Kini banyak perusahaan produsen kantong plastik sekali pakai yang terbuat dari bahan alami seperti singkong, rumput laut, kentang bahkan jamur. Kantong plastik alami ini mudah hancur karena larut air sehingga tak butuh waktu lama untuk terurai.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut beberapa kantung plastik alami yang terbuat dari bahan makanan.
1. Singkong
Kantong plastik yang terbuat dari bahan singkong ini terbilang paling populer dan paling awal dikembangkan sebelum adanya alternatif kantung lain. Di berbagai negara, kantong plastik singkong ini sudah mulai dikembangkan dan diproduksi secara massal.
Di Indonesia sendiri, perusahaan produsen kantong plastik singkong ini terkenal dengan sebutan Telobag. Dipilihnya singkong sebagai bahan baku alami karena tanaman umbi ini tersedia dalam jumlah berlimpah. Singkong juga diketahui bisa tumbuh subur di Brazil hingga India.
Meski terbuat dari singkong tapi kantong plastik cukup efisien karena tidak mudah larut air dalam suhu ruang. Setelah selesai digunakan, kantong plastik bisa dibuang ke tanah karena secara alami akan menjadi pupuk kompos.
2. Kentang
Salah besar jika kamu menganggap kentang hanya bisa jadi makanan saja. Sejak tahun 2012, seorang pria asal India bernama Ashwath Hede mendirikan perusahaan EnvyGreen yang memproduksi kantong plastik berbahan kentang. Selain kentang, campuran lainnya juga termasuk jagung, pisang dan minyak esensial dari bunga.
Dilansir dari The Civil Engineer (11/9) kantong plastik berbahan kentang ini bisa hancur dengan sendirinya dalam waktu 180 hari. Ketika berada di tanah, kantung plastik kentang ini bisa menjadi pupuk alami yang menjaga kesuburan tanah.
3. Rumput laut
Dilansir dari The Guardian, kantong plastik yang terbuat dari bahan rumput laut juga tengah dikembangkan di berbagai negara. Mengandalkan rumput laut, kantong yang satu ini memiliki tekstur kenyal seperti jelly.
Selain jadi kantong plastik ukuran sedang, rumput laut juga diolah jadi kantong teh, kemasan makanan sachet hingga gelas jelly yang aman dimakan. Harga kantong plastik rumput laut ini masih terbilang mahal karena jumlah produksinya masih terbatas.
4. Kulit mangga
Di Filipina, kulit mangga dijadikan bahan utama untuk membuat kantong plastik alami. Penemu kantong plastik kulit mangga ini tak lain adalah ilmuwan muda bernama Denxybel Montinola. Di usianya yang baru menginjak 23 tahun, ia sudah berhasil membuat kantong plastik berbahan kulit mangga.
Selain kulit mangga, ia juga menggunakan campuran rumput laut. Kini temuan kantong plastik berbahan kulit mangga ini diapresiasi pihak departemen perdagangan dan industri Filipina. Rencananya kantong plastik ramah lingkungan ini akan diproduksi masal untuk pasar Filipina.
5. Jamur
Beragam jenis jamur ternyata bisa diolah jadi kantong plastik alami. Ilmuwan asal Belanda, Maurizio Montalti adalah orang pertama yang mengembangkan teknologi kantong plastik berbahan jamur. Serat jamur yang sangat halus dan saling terikat inilah yang membuatnya mudah diolah jadi kantong plastik.
Meskipun dari bahan alami, tetapi struktur jamur ini memiliki ikatan yang kuat sama halnya seperti jaring pada plastik. Kini kantong plastik dari jamur sudah mulai diproduksi massal dan digunakan oleh masyarakat Belanda.
sumber: detik.com